Dua
pegangan saja sudah cukup untuk menjamin hidup kita menguntungkan baik
di dunia ataupun di akherat, sebagaimana kata Rosulullah. Dua hal ini
pasti bisa dan mampu menjawab setiap problematika kehidupan manusia di
belahan dunia manapun dengan usia berapapun dengan kesibukan macam
manapun. Mampu menuntun ke arah kebahagiaan yang hakiki, yang
sebenar-benarnya. Mampu membimbing manusia dalam menata hiruk-pikuknya
peradaban dunia agar menjadi rapih penuh wibawa dan penuh kasih sayang.
Dua hal itu kata Rosulullah adalah Al-Qur'an dan Sunnah / Hadist.
Telah
jelaslah sebetulnya hal yang seharusnya menjadi pegangan hidup kita,
namun di masyarakat akan kita dapati sangat jauh dari pegangan tersebut,
bahkan banyak warga yang mengaku muslim namun lebih memegang dengan
sangat teguh hal-hal tidak berdasar yang di wariskan oleh nenek moyang
walopun bertentangan dengan apa yang seharusnya di pegang oleh orang
muslim. Aneh memang, seharusnya orang seperti ini secara matematika
sudah tidak termasuk dalam golongan orang muslim karena syarat menjadi
muslim adalah yakin dan mengikuti dengan ikhlas apa yang ada dalam
Qur'an dan Sunnah.
Kondisi muslim saat ini, khususnya di
kampung-kampung sangat memprihatinkan. Mereka dengan terang-terangan
mengesampingkan Al-qur'an dan Sunnah, demi taat kepada ritual rutinitas
yang telah ditinggalkan nenek moyang mereka, walopun mereka sudah
diperingatkan dengan jelas.
Jika mereka menjumpai hal-hal yang
bertentangan dengan Qur'an, tidak ada penolakan sama sekali, akan tetapi
jika mereka menjumpai hal-hal yang bertentangan dengan adat peninggalan
nenek moyang, walopun ini dilakukan demi mengikuti Al-Qur'an, mereka
begitu gendar melakukan kritikan secara fisik maupun non fisik. Dengan
dalih menghormati para sesepuh mereka dengan sukarela menentang Allah
dan Rasulnya. Na'udzubillah.....
Seharusnya mereka ingat bahwa
hampir setiap hari mereka memohon pertolongan pada Allah. Jadi kenapa
mereka tidak lebih menghormati Allah dari pada leluhur mereka yang sudah
pada mati dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi??!!
Kondisi seperti
ini harus kita rubah sedini mungkin. Bagi kita yang masih muda harus
belajar agama dengan benar dan semangat. Anak-anak kita harus kita ajari
cara berislam yang benar, agar setelah kita tua mereka bisa mengubah
kampung ini menjadi kampung yang di penuhi dengan warga yang berilmu,
yang hanif, yang tidak takut kepada siapa/apapun kecuali hanya kepada
Allah. Tidak mentaati siapapun kecuali hanya karena Allah. InsyaAllah
dengan cara seperti ini kita bisa mengubah kampung kenjadi kampung yang
selalu di berkahi oleh Allah.
Wallohua'lam
![]() | Di mana Islam kita letakkan 1 Comments - 30 May 2011
Dua
pegangan saja sudah cukup untuk menjamin hidup kita menguntungkan baik
di dunia ataupun di akherat, sebagaimana kata Rosulullah. Dua hal ini
pasti bisa dan mampu menjawab setiap problematika kehidupan manusia di
belahan dunia manapun dengan usia berapapun dengan kesibukan macam
manapun. Mampu menuntun ke arah kebahagiaan yang hakiki, ya... More Link |
![]() | Mukjizat Sholat Dan Doa 1 Comments - 09 May 2011
Putus Asa Racun Kehidupan Putus Asa Racun Kehidupan By: M. Agus Syafii
Jika seseorang merasa bahwa dirinya mendapat tekanan hingga batas
ketidaksanggupan untuk dipikulnya maka semua yang ada dihadapannya
menjadi hampa, ia merasa yang dilakukan tidak membawa perubahan apapun
sehingga ia berputus asa. Putus asa merupakan sifat buruk p... More Link |
1 komentar:
nice post :)
ditunggu kunjungan baliknya yaah ,
Post a Comment
ayo tunjukkan aksimu di area comment