Friday, April 29, 2011

Jangan berfikir pendek

Pak Anton say :
Kata Orang dunia ini tempat singgah saja, hanya sebentar. Sayang sekali, kalau kita mengawetkan sesuatu yang fana di dunia ini. Karena itu, hidup terutama hiduplah untuk yang Maha hidup. Dialah Allah SWT.
Kesulitan, halangan dan keruwetan hidup, rasanya tak akan terlalu berat dirasakan saat kita yakin dengan yang mempunyai Hidup.
Maka bersyukurlah karena engkau tidak memiliki semua yang kita inginkan.
Jika engaku memiliki semuanya, apalagi yang hendak dicari?
Bersyukurlah atas masa - masa sulit yang engkau hadapi, karena selama itu engkau akan tumbuh menjadi dewasa.
Bersyukurlah ketika engaku lelah dan tak berdaya, karena berarti engkau telah membuat suatu perbedaan.
adalah mudah untuk bersyukur atas hal - hal yang baik.
Kehidupan yang bermakna adalah bagi mereka yang bersyukur atas kesulitan yang dihadapi.
Bersyukur atas kesulitan yang engkau hadapi sehingga kesuliatn itu akan membawa berkah bagi diri kita.

Mengapa aku kaya hanya sebentar?

Pernah lihat orang kaya di kampung???
Jawabannya adalah PASTI dan banyak. Sapa tuh???
Jawaban kebanyakan orang adalah Itu thu si XX yang kemarin baru pulang dari Hongkong, dia udah lama tuh man, hampir 6 tahun di hongkong, wah pasti kaya tuh orang, rumahnya aja pentereng. Jawaban yang lain Di timur thu ada cewek kuaya bro, baru pulang dari Taiwan thu cewek, ratusan juta pasti tabungannya.
Ini adalah jawaban sebagian besar warga kampung. Tak heran memang, gimana enggak, mereka yang baru pulang dari LN pasti bangun rumah mentereng, beli motor yang buagus, beli ini beli itu, makanya orang menganggap mereka kaya raya karena mampu membeli segalanya.
Tapi pernah g kita melihat temen-temen yang kaya itu pulang dari perantauan habis itu ga perlu kerja, dan setiap hari mereka di kerumuni anak buah yang selalu setia bila di butuhkan sewaktu-waktu, dan mampu mewakili semua aktifitas finansial-nya?? Ada berapa dari sekian banyak warga yang katanya kaya itu setelah pulang ayem dan tenang di rumah tanpa berfikir untuk kembali lagi ke perantauan?? Ada g saudara kaya kita itu yang mampu memberikan barokah kekayaannya untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi saudara-nya yang lain??
Jika ada maka mereka itulah orang yang kaya..
Jika tidak ada maka mereka itu orang miskin yang pernah bermimpi untuk kaya..
Hal ini bisa di check berdasarkan survey di kampung kita sendiri ( simo ). Umumnya temen-temen yang pergi ke Luar Negeri untuk mengejar dolar selalu memasang target ringan bahwa setelah pulang merantau mereka bermaksud untuk membangun rumah, membeli mobil baru, membeli sapi, kerbau, tanah dan kawan-kawan. Sehingga setelah target itu tercapai maka sebagian besar dari mereka sudah puas. Dan jika anak istri belum punya, maka sisa uang di tabung untuk menikah dan sebagian yang lain di gunakan untuk bersenang-senang dan memuaskan diri, etong2 balas dendam karena selama di perantauan merasa sedikit terkekang.
Maka pola pikir yang seperti ini yang menyebabkan sebagian besar dari temen-temen menjadi orang kaya sebentar. dan miskin setelah beberapa waktu saja
Kalo melihat dari survey rupanya sebagian besar temen2 lebih memilih menumpuk2 harta dari pada meng-investasikan harta atau mengembangkannya. Sehingga yang mereka dapatkan adalah menumpuknya uang, bukan berkembangnya uang. Maka perlu dan sangat perlu memang untuk mempelajari management finansial agar temen-temen tidak terjebak bangkrot oleh fluktuasi rupiah dan nilai beli umum yang tidak menentu.
Untuk motivasi saja buat temen-temen, Ayo kita rubah pola pikir tradisional kita yang menggunakan teknik menabung dengan konvensional, ayo kita kembangkan uang kita, bukan hanya di simpan saja.
Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah berfikirlah jauuuuuuuuuuhh ke depan, jangna berfikir pendek. Kalo kita punya uang 5000 hari ini, maka bikin target agar 1 tahun lagi uang ini harus menjadi minimal 5 juta. Kalo di simpan secara konvensiaonal, misalnya di Bank, dengan bunga 2,5% misalnya, maka uang 5000 tadi setelah 1 tahun ( dengan potongan 0% ) menjadi 6500 saja. Sangat jauh sekali dengan 5 juta.
Maka, artikel selanjutnya insyaAllah akan membahas bagaimana solusi / ide buat temen-temen yang baru pulang dari LN agar bisa menjadi orang kaya yang sebenarnya dan tidak kaya sebentar saja.

Thursday, April 28, 2011

Ide Bisnis setelah Pulang dari Luar Negeri

Artikel ini masih dalam proses, akan segera di luncurkan. Buat yang punya ide bisnis setelah merantau bisa kasih support di facebook forum simo raya

Sunday, April 24, 2011

Musim tidak menentu

Pukul 6 pagi terasa dingin di kampung simo, matahari kayaknya muales banget nongolnya. sampai pukul 8 masih juga dingin howone. tapi akan terasa sangat berbeda setelah jarum jam mununjukkan angka 11 pagi. Puanas nan sumuk di rasakan hampir di seluruh wilayah kampung dan sekitarnya. Sumuk sangat terasa karena angin yang tidak segera berhembus dan matahari seperti marah dan garang. Dan nuansa ini akan segera berubah dengan derasnya air hujan setelah waktu menunjukkan sekitar jam 1 siang. Sampai matahari harus pulang ke peraduannya suasana panas dan mendung silih berganti mewarnai suasana sore.
Demikianlah kiranya suasana kampung saat ini. Rasane koyo g jelas, mendung, hujan atau panas/cerah. Sasana seperti ini sangat berpengaruh pada kesehatan warga kampung dan sekitarnya. Banyak sekali ternyata yang menjadi korban dari ganasnya musim yang tidak jelas ini. Penyakit batuk sempat naik daun beberapa waktu yang lalu. mulai dari bayi dan orang tua pada terserang penyakit batuk namun tidak berdahak. lek tuek ga popo, lha seng arek cilik, kan kasian sekali karena mereka belum bisa apa2 selain menangis.
Dokter bayaran akeh, hehehe...
Hampir setiap hari kampung selalu di hiasi dengan rintik hujan tanpa angin. Jadi bikin nggregesi kayake.

Temen2 harus jaga performance jika pengen keluar rumah. Mantel dan jaket harus selalu di bawa untuk jaga2 jika sewaktu2 hujan datang...

Beginilah kehendak Allah, tidak bisa di halangi oleh siapapun
Semoga Alloh tidak membenci kita semuanya karena dosa2 kita...

Sunday, April 10, 2011

Kisah suskes pengolah TELO

Bermodal Singkong, Pria Ini Jadi Jutawan:
Kisah Firmansyah Budi Pendiri Tela Krezz - Berkat kreativitas, duit pun mengalir deras. Itulah yang dialami Firmansyah Budi, pendiri Tela Krezz. Hanya berbekal makanan ‘ndeso’, pria 30 tahun ini kini menjadi jutawan. Inilah kisahnya.







Kisah Firmansyah membangun bisnis makanan olahan singkong dengan bendera Tela Krezz berawal hanya dari satu grobak pinjaman ibu-nya dengan modal awal Rp 200.000. Dari situ ia mulai memiliki keyakinan bahwa bisnis makanan olahan dari singkong sangat berprospek.

Menurutnya, sangat malu sekali jika Indonesia masih terus mengimpor bahan baku pangan yang memang tak bisa berkembang baik di Indonesia seperti gandum. Saat ini kata dia, Indonesia termasuk negara penghasil singkong terbesar ketiga di dunia dibawah Brazil.

Keyakinannya akhirnya terjawab, sekarang ini ia sudah memiliki ratusan mitra Tela Krezz dengan omset yang menggiurkan. Firmansyah terinspirasi mengangkat pangan singkong menjadi makanan olahan karena saat ini pasar pangan dalam negeri sudah dibanjiri produk pangan impor seperti kedelai, tepung gandum, jagung, dan masih banyak lainnya.

'Ini berawal dari keprihatinan saya, sekarang ini bahan baku makanan semuanya gandum, yang impor. Kenapa tak pakai content lokal,' kata Firmansyah.

Firmansyah yang lulusan Sarjana Hukum ini, awalnya tak langsung menceburkan diri ke ranah bisnis. Semenjak lulus kuliah 2004, ia masuk LSM bidang pembangunan komunitas (community development), dari situlah matanya terbelalak soal banyaknya kasus bermasalah TKI diluar negeri yang harusnya bisa dicegah jika ada lapangan kerja di dalam negeri.

'Sekarang saya sudah punya 60 karyawan langsung, belum yang outsourcing,' katanya.

Semangat inovasinya mengembangkan pangan singkong bukan hanya sebatas Tela Krezz, ia juga mengembangkan produk Tela Cake semacam brownies dari singkong, kue Bika Ambon, Bakpia, Keripik Singkong dan lain-lain.

'Saya mimpinya ke depan orang bisa aware dengan produk lokal kita, kalau tidak maka kita akan tergusur,' katanya.

Menurut pria kelahiran Semarang, 5 Desember 1981 ini, mengolah makanan seperti singkong yang sudah terlanjur dipandang sebagai makanan 'ndeso' memang perlu upaya keras. Konsep makanan Tela ia kembangkan dengan membuat makanan singkong lebih moderen dan menarik.



'Kenapa saya tak mau disebut sebagai brownies, saya ingin dengan nama tela cake. Jadi kalau kita bisa olah dengan moderen dan dinamis, kita bisa ubah mindset makanan wong ndeso ini jadi moderen. Harus diubah mindsetnya, makanan itu kan karena kebiasaan,' jelasnya.

Untuk urusan pemasaran, Firmansyah sengaja mengembangkan pemasaran Tela Cake dengan konsep makanan oleh-oleh asli Jogjakarta. Ini penting untuk memperkuat image Tela Cake sebagai makanan khas, meski ia pun berencana memasarkan produk tersebut ke pasar ritel umum namun dengan merek yang berbeda.



Ia mengaku saat ini mampu menjual 1000-1500 paket Tela Cake. Harga satu paket Tela Cake dibandrol hingga Rp 28.000, tentunya sudah terbayang berapa omset dari Firmansyah dari hanya menjual brownies ala singkong tersebut. Ini belum dihitung dari produk Tela Krezz-nya yang lebih dahulu ia kembangkan.

Masih seputar pangan lokal, upaya Firmansyah tak cukup disitu. Pada tahun 2009 ia juga mengembangkan produk olahan cocoa atau kakao menjadi makanan coklat yang lezat dan menarik. Kali ini, Firmansyah membentuk divisi khusus di Tela Corporation yang menjadi bendera resmi usahanya.



'Mulai 2009 saya juga membuat produk coklat roso (cokro), yang juga berkonsep makanan oleh-oleh Jogjakarta,' jelasnya.

Keinginannya mengembangkan produk coklat, kurang lebih sama dengan kegusarannya terhadap produk tepung pangan impor. Menurutnya Indonesia, merupakan penghasil kakao yang diperhitungkan di dunia, namun minim memiliki produk olahan coklat.

Jika pun ada, produk coklat olahan di pasar Indonesia berasal dari impor dan bermerek asing. Ia berharap coklat buatannya bisa menjadi pilihan pasar dan bisa mematahkan dominasi produk coklat asing di pasar Indonesia.

'Visi saya bagaimana melakukan pemberdayaan pangan lokal,' katanya.

Sehingga kata dia, dengan pemberdayaan pangan lokal serapan tenaga kerja lokal semakin tinggi misalnya jika singkong dikembangkan maka berapa banyak petani yang bisa hidup, berapa banyak kuli panggul yang bekerja, berapa banyak pekerja pemotong singkong yang terserap dan lain-lain. Meskipun dengan idealisme yang tinggi, Firmansyah tak gigit jari, usahanya yang dirintis sejak 2006 sudah membuahkan hasil yang fantastis.

'Kalau dihitung-hitung omset saya sampai ratusan juta per bulan. Setahun bisa sampai Rp 10 miliar lebih,' katanya. (sumber: detikfinance.com)

Singkong bisa jadi bahan bakar


Selain bisa diolah menjadi makanan manusia, ternyata singkong juga bisa jadi makanan kuda besi mamen. Bisa di oleh menjadi etanol, cakep kan???... Simak cara detailnya
Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari :
1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.
2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku
3.Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100″C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.
4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati
5.Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.
6 Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32″C dan pH 4,5—5,5.
7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol
8.Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.
9. Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78″C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
10 Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100″C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 liter bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek
(Sumber : Trubus, Judul : Mengebor Bensin di Kebun Singkong: 12-1-2007

Pengolaha singkong / Telo

Kita semua tau bahwa komodity singkong di kampung kia pertahunnya sangat lumayan besar dan hampir semuanya dijual mentah tanpa ada yang diolah, dengan harga yang relatif murah. Beberapa waktu yang lalu warga kampung sebelah sudah ada yang punya insiatif dan mencoba untuk mengolah singkong menjadi tepung tapioka namun singkat cerita sekarang sudah tidak ada tindak lanjutnya.
Nah, ternyata si singkong ini bisa di oleh menjadi berbagai macam makanan atau bahan lain yang tentunya meningkatkan nilai jual-nya. Sebelum kita mengaplikasikan di kampung maka alangkah baiknya kita belajar dulu gimana cara mengolahnya, yuk kita simak bareng2.
Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta Crantz sin M Utilissima Pohl ) merupakan salah satu pangan sumber karbohidrat yang sudah banyak ditanam hampir diseluruh dunia, termasuk lndonesia. Di Indonesia, tanaman tersebut masuk pada tahun1852 melalui Kebun Raya Bogor, dan kemudian tersebar ke seluruh wilayah nusantara pada saat Indonesia dilanda kekurangan pangan (sekitar tahun 1914 - 1918).
Kelompok pangan umbi-umbian umumnya masih dianggap sebagai  pangan inferior oleh sebagian masyarakat sehingga ada rasa enggan untuk mengkonsumsinya. Di sisi lain kandungan unsur-unsur gizi dalam umbi singkong relatif kecil (Tabel 1).
Namun, melalui pengolahan lebih lanjul, singkong dapat memberikan energi yang hampir setara dengan beras sehingga dapat dijadikaan sebagai pangan alternatif pengganti beras. Olahan tersebut diantaranya adalah Beras Singkong (rasi) yang sampai saat ini dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat Kampung Cirendeu (Propinsi Jawa Barat) dan Beras Aruk, yang digunakan sebagai makanan pokok oleh Masyarakat KecamatanTempilang (Propinsi Bangka Belitung).
Selain itu, baik dari singkong dalam bentuk asli maupun produk turunannya dapat dijadikan berbagai olahan menu lengkap maupun snack dengan cita rasa yang lezat dan penampilan menarik. Olahan ini juga mampu memberikan sumbangan zat gizi yang tak kalah dengan bahan pangan lain.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai berbagai macam teknologi pengolahan singkong agar dapat dimanfaatkan untu menghasillian berbagai macam bahan pangan dengan nilai gizi dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Olahan tersebut nantinya juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperkaya keragaman menu bagi masyarakat dan dapat juga sebagai Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah(PMT-AS), Warung Sekolah, Warung Desa dan sebagainya dengan memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar kita.

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Singkong (per 100 gram bahan)
No
     Zat Gizi     Kadar Gizi
 1     Energi
     146 kal
 2     Karbohidrat
     34,7 g
 3     Protein     1,2 g
 4     Lemak     0,3 g
 5     Zat besi     0,7 mg
 6     Kalsium     33 mg
 7     Fosfor     40 mg
 8     Vitamin C     30 mg
 9     Vitamin B     0,06 mg
 10     Air     62,5 g

Sumber : Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan , Jurusan GMSK , IPB 2010

1.BERAS ARUK

# Bahan : Singkong

# Asal : Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kecamatan Tempilahan, Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Bangka Belitung)

# Kandungan zat gizi per 100 gram
    Energi        : 353  kkal
    Protein         : 0,6   gram
    Lemak        : 0,8   gram
    Karbohidrat    : 85,9 gram

# Cara Mengkonsumsi :
    Sebagai sumber karbohidrat utama, beras aruk dikonsumsi dengan sayur, terutama sayur bersantan dan lauk ikan laut. Dahulu beras aruk dikonsumsi sebagai makanan pokok, namun saat ini jarang dikonsumsi dan hanya dijadikan sebagai makanan  ” Langenan ” masyarakat Bangka Belitung.

# Saran konsumsi seimbang :
Energi yang terdapat dalam Aruk hampir setara beras namun kandungan proteinnya sangat kecil, sehingga pada saat mengkonsumsinya perlu disertai dengan pangan lain yang kaya akan protein.
Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Barat, 2009

2. BERAS SINGKONG (RASI)

Bahan :
Ampas singkong hasil sampingan pembuatan aci

Asal :
Kampung Cirendeu, Kecamatan Cimahi selatan. Kota Cimahi, Propinsi Jawa Barat (makanan pokok karena tidak mengkonsumsi beras)

Kandungan zat gizi per 100 gram :
Energi      : 359  kkal
Protein      : 1,4  gram
Lemak       : 0.9  gram
Karbohidrat : 86,5 gram

Cara mengkonsumsi :
sebagai makanan pokok. dimakan bersama sayur dan laukpauk, seperti sup. buntil. urap. ayam. tahu. tempe, dsb.

Saran konsumsi seimbang
Beras Rasi kaya akan energi namun rendah akan protein. Untuk mencukupinya, sebaiknya beras rasi dikonsumsi bersama pangan sumber protein, baik nabati atau hewani.

Hasil sampingan :
Rangginang, Peyeum Mutiara, Opak dan Kerupuk.

Dinas Pertanian Kota Cimahi, Jawa Barat, 2008.
  
3. TEPUNG KASAVA

# Bahan : Singkong

# Kegunaan :
Tepung kasava merupakan perbaikan dari tepung gaplek, dengan ciri warnanya lebih putih. aroma dan tekstur lebih putih. Tepung ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi terigu dalam pembuatan aneka kue. roti. mie. biskuit dan makanan olahan lainnva.

Balai Besar Penelitian dan pengembangan
Pascapanen Pertanian, Bogor. 2009

4. I L U Y

Bahan :
Sagu ubi kayu (natok)

Asal :
Suku Dayak Tegalan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Di Kecamatan Sebuku. Sembakung, dan Lumbis, hampir 50 – 60% masyarakatnya mengkonsumsi iluy.

Kandungan zat gizi per 100 gram :
Energi        : 352 kkal
Lemak        : l.3 gram
Protein        : 6.2 gram
Karbohidrat : 79.gram

Proses Pembuatan :
Natok atau sagu ubi kayu : kupas ubi kayu. cuci bersih lalu parut. Masukkan hasil parutan ke dalam saringan, aduk-aduk sambil disiram air. Diamkan sampai natok turun dan mengendap, biarkan selama 1/2 s.d. 1 hari. Buang air yang ada di atas natok dan cuci lagi dengan air bersih untuk menghilangkan getah ubi.
Simpan di tempat yang bersih (baskom) dan ganti airnya setiap 2 hari sekali.
Masak air sampai mendidih. Encerkan natok dengan air kemudian masukkan ke dalam air mendidih. aduk-aduk sampai masak (natok berubah warna menjadi putih kejernihan dan mengkilat). Angkat natok dari api dan sajikan dalam kuali.

Cara mengkonsumsi :
lluy bertekstur lembek dan dapat langsung ditelan tanpa dikunyah.   Di daerah asalnya, iluy biasanya disajikan dengan lauk pauk yang berkuah dan berair, yaitu umbus dan sayur asam (ikan baung/patin yang dimasak kuah asam).

 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Timur. 2007.


5. GATHOT
I. Bahan:
Singkong pilihan tanpa pewarna atau pengawet

II.  Cara Memasak:
=Tuangkan gathot  sesuai dengan kebutuhan
=Lunakkan dengan direbus selama 20 menit
=Tiriskan hingga tidak berair
=Kukus selama 25 - 30 menit
=Sajikan dengan kelapa parut

III. Cara Penyajian :
Disajikan dengan sayur lodeh dan santan. lauk pauk dapat
berupa tempe, tahu atau ikan.

Dinas Pertanian Kabupaten Malang Jawa Timur, 2008

6. TIWUL HEBOH

I.Bahan :
Singkong pilihan tanpa pewarna atau pengawet

II.Cara Memasak:
 =Tuang tiwul heboh sesuai kebutuhan
 =Tambah air secukupnya ( 400 ml air )
 =Aduk-aduk hingga rata dan mengembang
 =Kukus 3O menit
 =Sajikan dengan kelapa parut
 =Tiwul 45O gr untuk 5 porsi

III.Cara Penyajian :
Disajikan dengan sayur lodeh dan lauk pauk berupa ikan, tempe dan tahu.

Dinas Pertanian, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 2009

7. TALAM TIWUL NANGKA

Untuk   : 10 buah
1 buah : 138 kalori

Bahan I:
. 200 gr tiwul
. 200 ml air
. 50 gr gula Pasir
. 100 gr nangka
. 10 bh takir daun pisang

Bahan ll (areh):
. 300 ml santan
. 3 sdm tepung beras
. 1/4 sdt garam

Cara membuat:
1. Adonan Bahan l :
Siram tiwul dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata, diamkan sekitar 10 menit supaya mengembang, lalu kukus selama 30 menit hingga matang, angkat campur dengan nangka, aduk rata, masukkan ke dalam takir daun pisang, sisihkan.


2. Adonan Bahan ll (areh):
Campur semua bahan, aduk rata, lalu dimasak sambil terus diaduk hingga mendidih dan mengental,

3.Penyelesaian :
Tuang adonan bahan ll diatas adonan l, beri hiasan potongan nangka diatasnya. Hidangkan.

Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. 2007


8. BROWNIES KUKUS SINGKONG
Untuk: 18 Potong
1 Potong : 151 kalori

Bahan :
. 250 gr gula Pasir
. 75 gr margarin
. 2 btr telur ayam
. 200 gr singkong diParut halus
. 100 lr kelapa setengah tua dikupas dan diparut
. 50 gr tepung terigu
. 50 gr beras singkong (rasi)
. 25 gr cokelat bubuk
. cokelat coating putih untuk hiasan

Cara Membuat:
1.Kocok ½ grguladengan margarine sampai gula hancur lalu sisihkan (kocokan 1).
2.Kocok ½ gr gula lagi dengan telur ayam sampai kental, angkat (kocokan 2).
3.Dalam baskom letakkan singkong bersama kelapa parut, gula telur (kocokan 2) dan gula dengan margarin (kocokan 1), aduk sampai rata, beri coklat bubuk, aduk rata.
4. Adonan dimasukkan ke dalam cetakan yang dialasi kertas roti dan diolesi margarin.
5.Kukus selama +- 30 menit hingga matang, angkat.
6.Hidangkan dengan dipotong-potong dan dihiasi coklat coailng.

Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. 2007

9. MIE BENDO
B a h a n :
Tepung singkong

Asal :
Dusun Bendo. Trimurti, Srandakan, Kabupaten Bantul
Propinsi Daerah lstimewa yogyakarta.

Kandungan zat gizi per 100 gram:
Energi : 350 kkal
Protein : O.4 gram
Lemak : 0,9 gram
Karbohidrat: 85.O gram

Cara mengkonsumsi :
Masyarakat di Kabupaten Bantul mengkonsumsi mie bendo dalam bentuk aneka olahan. seperti mie goreng yang digunakan sebagai pelengkap nasi atau kudapan untuk makanan selingan. Agar tidak lembek. mie bendo cukup direndam dengan air dingin.

Saran konsumsi seimbang :
Protein dalam mie bendo sangat rendah. namun disisi lain menyumbangkan energi yang cukup tinggi. oleh karena itu mie bendo dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat dengan disertai pangan sumber protein. baik hewani maupun nabati.

PROSES PEMBUATAN MIE BENDO


SINGKONG

RENDAM SELAMA 2 HARI

UBIKAYU DIHANCURKAN


TEPUNG TAPIOKA                                    A I R


DIBUAT ADONAN

CETAK BERBENTUK KOTAK

OVEN (1 JAM)

CETAK BERBENTUK MIE PANJANG

MASUKKAN KEMBALI KE OVEN

RAJANG PANJANG-PANJANG HINGGA BERBENTUK MIE

DI JEMUR

MIE BENDO


Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, 2007

10.MIE SINGKONG BASAH

I.Bahan :
Singkong pilihan
Produk Unggulan :
Mie Singkong Basah

II.Cara memasak
=Rebus sampai mendidih
= Masukkan mie telo 5-6 menit
= Tiriskan
=Mie singkong siap dihidangkan

III.Cara Penyajian :
    Disajikan bersama kuah dan sayur ditambah lauk

Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali. 2009.

11. SEMAR MENDEM SINGKONG

Untuk : 10 Potong

1 Potong : 161 kalori

Bahan l :
. 100 gr beras dibuat nasi aron
. 100 gr Kelapa Parut
. 100 gr singkong Parut diperas airnya
. 100 gr tepung rasi
. 1/4 sdt garam
. 2 buter telur ayam dibuat dadar

Bahan ll :
. 1 sdm minyak untuk menumis
. 5 btr bawang merah
. 3 siung bawang putih
. 3 btr kemiri
 Semuanya dihaluskan

.100 gr daging giling ayam
 Daun jeruk secukupnya
.100 ml santan
.Garam secukupnya

Cara membuat :
1.Campur  semua bahan I hingga tercampur rata, lalu kukus hingga matang. Angkat, sisihkan

2.Adonan lsi.
Tumisdengan minyak bumbu yang telah dihaluskan, masukkan daging giling ayam, daun jeruk dan santan serta garam masak hingga matang dan angkat.

3.Ambil daun atau alumunium foil, bentangkan telur dadar
di atasnya, beri adonan nasi dan singkong di atasnya, ratakan, beri adonan ini diujungnya lalu digulung seperti lontong dan dipuntir ujung-ujungnya. Biarkan hingga dingin, setelah itu baru dikeluarkan dari bungkusnya.

4.Hidangkan dengan dipotong-potong.

Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. 2007

Friday, April 8, 2011

Bandar judi ditangkap di sekopek

Sekopek 6 april 2011
Segerombol pen-judi tengah asyik me-ngesut kartu dan segenap peralatan judi lainnya. Seperti biasa, penampilan tukang judi hampir sama di mana-mana, nyangklong sarung, gawane rokok. Sambil kelepas kelepus mereka silih berganti nyaruki uang mirip orang yang sedang berbagi duit. Tengah asyik2nya chek up kartu eee tiba-tiba sekelompok pasukan dari kesatuan polisi lokal datang menyergab, wataaaaaa... g ada nuansa lain selain pada ndelongop. Mereka pada lari tunggang langgang meninggalkan tempat perjudian. Walhasil tertangkaplah si bandar, yah bandar judi, ada dua orang yang tertangkap. Memalukannya adalah ada satu warga simo yang tertangkap motornya, manusianya kabuuuuuuuuuuurrrrrrrrr... kapok! ilang motormu.
Demikian kiranya singkat cerita tertangkapnya bandar judi kelas menengah di lokasi judi sekopek.
Semoga pada kapok thu orang, kerjaannya bikin aib masyarakat aja...
Dasar mother fucker!!!

Monday, April 4, 2011

Pemasangan Banner forum di kampung







Foto-foto diatas adalah documentasi dari prosesi pemasangan banner sosial by. forum simo raya. Banner berisi pesan sosial " Pastikan kita terbebas dari dosa duper besar zina ", dan diikuti link mini supported by. forum simo raya, www.simoraya.blogspot.com dan IPM.
Pemasangan Banner ini bertujuan untuk menunjukkan kebradaan forum dan memberikan nasehat2 yang bermanfaat buat masyarakat simo dan masyarakat umum yang menggunakan fasilitas jalan simo. Puluhan masyarakat setiap hari mlewati area ini ( jalan watu pecah ), sehingga diharapkan walaupun sekedar melirik merkan akan bisa membaca dengan jelas pesan dan link yang ada pada banner tersebut.
Untuk selanjutnya banner akan di update rata-rata setiap bulan, inyaAllah, jika temen2 punya tulisan-tulisan bagus dengan diskripsi singkat padat dan jelas sserta brisi psan sosial  bisa ikutan berpartisipasi dengan mengirimkan via massage di simo raya ( facebook ).
Dengan dukungan temen2 kampung pemasangan bannr dan penancapan tiang yang akan di gunakan selama mungkin bisa dilaksanakan hanya sekitar 4 jam. Mulai jam 9 pagi sampai jam 1 siang.
Semoga nantinya kita bisa membuat yang lebih bagus dari ini. Dan dukungan tmen2 sangat menentukan sekali.
Ayo kita tunjukkan pada siapa saja bahwa kita ADA dan BISA.

Lampiran :
Personal yang ikutan langsung dalam kigiatan ini :
  1. Jefry Bule
  2. Totok
  3. Barid bardo
  4. Erfan panjol
  5. Emmoh kuntet
  6. Pak Lamidi
  7. Pak Suroso
  8. Kirun
  9. Amin
  10. Anton
  11. Nandik
  12. Agus cakep pi-em
  13. dan banyak lagi partisipan lain
Pengecatan diatasi oleh Bardo dan kuntet, merka sangat bersemangat dalam memoles tiang bambu biar terlihat mulus dan cling. Kabarnya si kuntet sangat semangat karena berharap cat-nya sisa dan bisa buat mengecat kurungan manok di rumah, wakakak......

Semoga apa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan SDM kampung indah SIMO, demi tercapainya SIMO I