Sunday, April 10, 2011

Pengolaha singkong / Telo

Kita semua tau bahwa komodity singkong di kampung kia pertahunnya sangat lumayan besar dan hampir semuanya dijual mentah tanpa ada yang diolah, dengan harga yang relatif murah. Beberapa waktu yang lalu warga kampung sebelah sudah ada yang punya insiatif dan mencoba untuk mengolah singkong menjadi tepung tapioka namun singkat cerita sekarang sudah tidak ada tindak lanjutnya.
Nah, ternyata si singkong ini bisa di oleh menjadi berbagai macam makanan atau bahan lain yang tentunya meningkatkan nilai jual-nya. Sebelum kita mengaplikasikan di kampung maka alangkah baiknya kita belajar dulu gimana cara mengolahnya, yuk kita simak bareng2.
Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta Crantz sin M Utilissima Pohl ) merupakan salah satu pangan sumber karbohidrat yang sudah banyak ditanam hampir diseluruh dunia, termasuk lndonesia. Di Indonesia, tanaman tersebut masuk pada tahun1852 melalui Kebun Raya Bogor, dan kemudian tersebar ke seluruh wilayah nusantara pada saat Indonesia dilanda kekurangan pangan (sekitar tahun 1914 - 1918).
Kelompok pangan umbi-umbian umumnya masih dianggap sebagai  pangan inferior oleh sebagian masyarakat sehingga ada rasa enggan untuk mengkonsumsinya. Di sisi lain kandungan unsur-unsur gizi dalam umbi singkong relatif kecil (Tabel 1).
Namun, melalui pengolahan lebih lanjul, singkong dapat memberikan energi yang hampir setara dengan beras sehingga dapat dijadikaan sebagai pangan alternatif pengganti beras. Olahan tersebut diantaranya adalah Beras Singkong (rasi) yang sampai saat ini dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat Kampung Cirendeu (Propinsi Jawa Barat) dan Beras Aruk, yang digunakan sebagai makanan pokok oleh Masyarakat KecamatanTempilang (Propinsi Bangka Belitung).
Selain itu, baik dari singkong dalam bentuk asli maupun produk turunannya dapat dijadikan berbagai olahan menu lengkap maupun snack dengan cita rasa yang lezat dan penampilan menarik. Olahan ini juga mampu memberikan sumbangan zat gizi yang tak kalah dengan bahan pangan lain.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai berbagai macam teknologi pengolahan singkong agar dapat dimanfaatkan untu menghasillian berbagai macam bahan pangan dengan nilai gizi dan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Olahan tersebut nantinya juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperkaya keragaman menu bagi masyarakat dan dapat juga sebagai Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah(PMT-AS), Warung Sekolah, Warung Desa dan sebagainya dengan memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar kita.

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Singkong (per 100 gram bahan)
No
     Zat Gizi     Kadar Gizi
 1     Energi
     146 kal
 2     Karbohidrat
     34,7 g
 3     Protein     1,2 g
 4     Lemak     0,3 g
 5     Zat besi     0,7 mg
 6     Kalsium     33 mg
 7     Fosfor     40 mg
 8     Vitamin C     30 mg
 9     Vitamin B     0,06 mg
 10     Air     62,5 g

Sumber : Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan , Jurusan GMSK , IPB 2010

1.BERAS ARUK

# Bahan : Singkong

# Asal : Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kecamatan Tempilahan, Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Bangka Belitung)

# Kandungan zat gizi per 100 gram
    Energi        : 353  kkal
    Protein         : 0,6   gram
    Lemak        : 0,8   gram
    Karbohidrat    : 85,9 gram

# Cara Mengkonsumsi :
    Sebagai sumber karbohidrat utama, beras aruk dikonsumsi dengan sayur, terutama sayur bersantan dan lauk ikan laut. Dahulu beras aruk dikonsumsi sebagai makanan pokok, namun saat ini jarang dikonsumsi dan hanya dijadikan sebagai makanan  ” Langenan ” masyarakat Bangka Belitung.

# Saran konsumsi seimbang :
Energi yang terdapat dalam Aruk hampir setara beras namun kandungan proteinnya sangat kecil, sehingga pada saat mengkonsumsinya perlu disertai dengan pangan lain yang kaya akan protein.
Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Barat, 2009

2. BERAS SINGKONG (RASI)

Bahan :
Ampas singkong hasil sampingan pembuatan aci

Asal :
Kampung Cirendeu, Kecamatan Cimahi selatan. Kota Cimahi, Propinsi Jawa Barat (makanan pokok karena tidak mengkonsumsi beras)

Kandungan zat gizi per 100 gram :
Energi      : 359  kkal
Protein      : 1,4  gram
Lemak       : 0.9  gram
Karbohidrat : 86,5 gram

Cara mengkonsumsi :
sebagai makanan pokok. dimakan bersama sayur dan laukpauk, seperti sup. buntil. urap. ayam. tahu. tempe, dsb.

Saran konsumsi seimbang
Beras Rasi kaya akan energi namun rendah akan protein. Untuk mencukupinya, sebaiknya beras rasi dikonsumsi bersama pangan sumber protein, baik nabati atau hewani.

Hasil sampingan :
Rangginang, Peyeum Mutiara, Opak dan Kerupuk.

Dinas Pertanian Kota Cimahi, Jawa Barat, 2008.
  
3. TEPUNG KASAVA

# Bahan : Singkong

# Kegunaan :
Tepung kasava merupakan perbaikan dari tepung gaplek, dengan ciri warnanya lebih putih. aroma dan tekstur lebih putih. Tepung ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi terigu dalam pembuatan aneka kue. roti. mie. biskuit dan makanan olahan lainnva.

Balai Besar Penelitian dan pengembangan
Pascapanen Pertanian, Bogor. 2009

4. I L U Y

Bahan :
Sagu ubi kayu (natok)

Asal :
Suku Dayak Tegalan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Di Kecamatan Sebuku. Sembakung, dan Lumbis, hampir 50 – 60% masyarakatnya mengkonsumsi iluy.

Kandungan zat gizi per 100 gram :
Energi        : 352 kkal
Lemak        : l.3 gram
Protein        : 6.2 gram
Karbohidrat : 79.gram

Proses Pembuatan :
Natok atau sagu ubi kayu : kupas ubi kayu. cuci bersih lalu parut. Masukkan hasil parutan ke dalam saringan, aduk-aduk sambil disiram air. Diamkan sampai natok turun dan mengendap, biarkan selama 1/2 s.d. 1 hari. Buang air yang ada di atas natok dan cuci lagi dengan air bersih untuk menghilangkan getah ubi.
Simpan di tempat yang bersih (baskom) dan ganti airnya setiap 2 hari sekali.
Masak air sampai mendidih. Encerkan natok dengan air kemudian masukkan ke dalam air mendidih. aduk-aduk sampai masak (natok berubah warna menjadi putih kejernihan dan mengkilat). Angkat natok dari api dan sajikan dalam kuali.

Cara mengkonsumsi :
lluy bertekstur lembek dan dapat langsung ditelan tanpa dikunyah.   Di daerah asalnya, iluy biasanya disajikan dengan lauk pauk yang berkuah dan berair, yaitu umbus dan sayur asam (ikan baung/patin yang dimasak kuah asam).

 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Timur. 2007.


5. GATHOT
I. Bahan:
Singkong pilihan tanpa pewarna atau pengawet

II.  Cara Memasak:
=Tuangkan gathot  sesuai dengan kebutuhan
=Lunakkan dengan direbus selama 20 menit
=Tiriskan hingga tidak berair
=Kukus selama 25 - 30 menit
=Sajikan dengan kelapa parut

III. Cara Penyajian :
Disajikan dengan sayur lodeh dan santan. lauk pauk dapat
berupa tempe, tahu atau ikan.

Dinas Pertanian Kabupaten Malang Jawa Timur, 2008

6. TIWUL HEBOH

I.Bahan :
Singkong pilihan tanpa pewarna atau pengawet

II.Cara Memasak:
 =Tuang tiwul heboh sesuai kebutuhan
 =Tambah air secukupnya ( 400 ml air )
 =Aduk-aduk hingga rata dan mengembang
 =Kukus 3O menit
 =Sajikan dengan kelapa parut
 =Tiwul 45O gr untuk 5 porsi

III.Cara Penyajian :
Disajikan dengan sayur lodeh dan lauk pauk berupa ikan, tempe dan tahu.

Dinas Pertanian, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 2009

7. TALAM TIWUL NANGKA

Untuk   : 10 buah
1 buah : 138 kalori

Bahan I:
. 200 gr tiwul
. 200 ml air
. 50 gr gula Pasir
. 100 gr nangka
. 10 bh takir daun pisang

Bahan ll (areh):
. 300 ml santan
. 3 sdm tepung beras
. 1/4 sdt garam

Cara membuat:
1. Adonan Bahan l :
Siram tiwul dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata, diamkan sekitar 10 menit supaya mengembang, lalu kukus selama 30 menit hingga matang, angkat campur dengan nangka, aduk rata, masukkan ke dalam takir daun pisang, sisihkan.


2. Adonan Bahan ll (areh):
Campur semua bahan, aduk rata, lalu dimasak sambil terus diaduk hingga mendidih dan mengental,

3.Penyelesaian :
Tuang adonan bahan ll diatas adonan l, beri hiasan potongan nangka diatasnya. Hidangkan.

Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. 2007


8. BROWNIES KUKUS SINGKONG
Untuk: 18 Potong
1 Potong : 151 kalori

Bahan :
. 250 gr gula Pasir
. 75 gr margarin
. 2 btr telur ayam
. 200 gr singkong diParut halus
. 100 lr kelapa setengah tua dikupas dan diparut
. 50 gr tepung terigu
. 50 gr beras singkong (rasi)
. 25 gr cokelat bubuk
. cokelat coating putih untuk hiasan

Cara Membuat:
1.Kocok ½ grguladengan margarine sampai gula hancur lalu sisihkan (kocokan 1).
2.Kocok ½ gr gula lagi dengan telur ayam sampai kental, angkat (kocokan 2).
3.Dalam baskom letakkan singkong bersama kelapa parut, gula telur (kocokan 2) dan gula dengan margarin (kocokan 1), aduk sampai rata, beri coklat bubuk, aduk rata.
4. Adonan dimasukkan ke dalam cetakan yang dialasi kertas roti dan diolesi margarin.
5.Kukus selama +- 30 menit hingga matang, angkat.
6.Hidangkan dengan dipotong-potong dan dihiasi coklat coailng.

Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. 2007

9. MIE BENDO
B a h a n :
Tepung singkong

Asal :
Dusun Bendo. Trimurti, Srandakan, Kabupaten Bantul
Propinsi Daerah lstimewa yogyakarta.

Kandungan zat gizi per 100 gram:
Energi : 350 kkal
Protein : O.4 gram
Lemak : 0,9 gram
Karbohidrat: 85.O gram

Cara mengkonsumsi :
Masyarakat di Kabupaten Bantul mengkonsumsi mie bendo dalam bentuk aneka olahan. seperti mie goreng yang digunakan sebagai pelengkap nasi atau kudapan untuk makanan selingan. Agar tidak lembek. mie bendo cukup direndam dengan air dingin.

Saran konsumsi seimbang :
Protein dalam mie bendo sangat rendah. namun disisi lain menyumbangkan energi yang cukup tinggi. oleh karena itu mie bendo dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat dengan disertai pangan sumber protein. baik hewani maupun nabati.

PROSES PEMBUATAN MIE BENDO


SINGKONG

RENDAM SELAMA 2 HARI

UBIKAYU DIHANCURKAN


TEPUNG TAPIOKA                                    A I R


DIBUAT ADONAN

CETAK BERBENTUK KOTAK

OVEN (1 JAM)

CETAK BERBENTUK MIE PANJANG

MASUKKAN KEMBALI KE OVEN

RAJANG PANJANG-PANJANG HINGGA BERBENTUK MIE

DI JEMUR

MIE BENDO


Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, 2007

10.MIE SINGKONG BASAH

I.Bahan :
Singkong pilihan
Produk Unggulan :
Mie Singkong Basah

II.Cara memasak
=Rebus sampai mendidih
= Masukkan mie telo 5-6 menit
= Tiriskan
=Mie singkong siap dihidangkan

III.Cara Penyajian :
    Disajikan bersama kuah dan sayur ditambah lauk

Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali. 2009.

11. SEMAR MENDEM SINGKONG

Untuk : 10 Potong

1 Potong : 161 kalori

Bahan l :
. 100 gr beras dibuat nasi aron
. 100 gr Kelapa Parut
. 100 gr singkong Parut diperas airnya
. 100 gr tepung rasi
. 1/4 sdt garam
. 2 buter telur ayam dibuat dadar

Bahan ll :
. 1 sdm minyak untuk menumis
. 5 btr bawang merah
. 3 siung bawang putih
. 3 btr kemiri
 Semuanya dihaluskan

.100 gr daging giling ayam
 Daun jeruk secukupnya
.100 ml santan
.Garam secukupnya

Cara membuat :
1.Campur  semua bahan I hingga tercampur rata, lalu kukus hingga matang. Angkat, sisihkan

2.Adonan lsi.
Tumisdengan minyak bumbu yang telah dihaluskan, masukkan daging giling ayam, daun jeruk dan santan serta garam masak hingga matang dan angkat.

3.Ambil daun atau alumunium foil, bentangkan telur dadar
di atasnya, beri adonan nasi dan singkong di atasnya, ratakan, beri adonan ini diujungnya lalu digulung seperti lontong dan dipuntir ujung-ujungnya. Biarkan hingga dingin, setelah itu baru dikeluarkan dari bungkusnya.

4.Hidangkan dengan dipotong-potong.

Badan Ketahanan Pangan, Jakarta. 2007

0 komentar:

Post a Comment

ayo tunjukkan aksimu di area comment